Search

Content

Oktober 02, 2010

Twitter!

Pertama, saya ucapkan selamat ulang tahun untuk yang berulang tahun tanggal 29 September lalu: Per Mertesacker, Daniel Pedrosa, Tante Ida, Nindya, dan saya. Semoga kami semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin bisa berusaha keras untuk menjadi sukses. Amin!

Setelah post terakhir ditulis saat Ramadhan, sekarang udah bulan Oktober aja. Sekarang ngomongin apa ya... Ngomongin Twitter dulu deh. Lagi gemes soalnya. Sekarang kayak ada istilah 'mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.'. Hahaha seperti itu dunia maya, kan? Yaa yang gue rasakan sih begitu. Sempat mau menghapus akun Twitter, eeh kok sayang. Yaa sayang aja karena lewat Twitter kan gue jadi deket sama yang jauh. Hahaha!

Sisi positif gue punya Twitter, yang paling utama adalah bisa update berita cepat banget. Bahkan bisa jauh lebih cepat dari berita di TV. Terus, ya itu, mendekatkan yang jauh. Ada artis di London, fans di Jakarta, bisa kan komunikasi lewat Twitter. Asik kan? Dunia maya. Waktu lebaran kemarin, gue berhasil loh menyampaikan selamat lebaran ke Nicolas Anelka (Chelsea forward) yang ada di London, lewat akun Twitter @BluesChronicle, jurnalis untuk Chelsea. Senang sekali rasanya hahaha! Asik sekali bisa menyampaikan selamat lebaran ke idola (iya, semua pemain Chelsea itu idola saya).

Nah sisi negatifnya, nih. Kalau ada istilah 'mendekatkan yang jauh', gue pribadi belum pernah sih. Jauh sama siapa ya gue karena Twitter? Sisi negatifnya bagi gue, yang utama sekali adalah: nyandu. Gatel banget rasanya kalau nggak buka Twitter sehari, apalagi sekarang setelah pakai BB. Waduh... Pertanyaannya: kenapa gatel? Kalau gue nih, jujur aja pengen tau isi timeline gue setiap waktu itu apa. Siapa menulis apa. Siapa tau ada hal yang lucu yang lagi diomongin temen gue? Siapa tau ada berita baru yang menarik? Intinya ya pengen tau. Tapi yah, gak semua isi timeline gue bikin gue seneng. Malah kadang bikin gerah.

Sekarang, sebelum disambungin. Twitter itu sebenarnya untuk apa? Kalau dari tulisannya yang selalu muncul: what's happening? Jadi kira-kira untuk post tweet tentang hal yang baru saja terjadi kan. Dan berdasarkan pendapat pribadi kan? Dan... terserah si pemilik akun mau menulis apa kan?

Nah disambungin ke sebelumnya, sisi negatif Twitter. Karena terserah si pemilik akun mau menulis apa, jadi kadang bablas semuanya ditulis. Kesel sedikit, tulis. Senang, tulis. Marah, tulis. Berantem sama teman, tulis. Berantem sama orang tua, tulis. Tapi yang bikin gue gerah sebenarnya kalau udah ada yang berkata kasar tentang orang tua. Gak tau ya, gerah rasanya. Akun yang gue follow itu, yang saya kenal langsung, rata-rata ya seusia gue. Remaja, ngertilah masanya labil. Tapi kalau udah mulai berkata-kata kasar tentang orang tua apalagi sampai ditulis di Twitter? Ugh, nggak deh.

Pernah gue lihat teman gue ada yang negur temannya yang berkata kasar. Teman gue cerita, katanya setelah dia negur gitu, wuoh tweets temannya berubah dari kata kasar tentang orang tua, ke tentang 'seseorang yang sok tahu'. Beginilah kira-kira isi tweetnya, 'Suka-suka gue dong mau ngomong apa! Gak tau orang lagi emosi apa.'. Atau 'Sok tau abis lo jadi orang, gaksuka sama tweets gue? Unfollow aja!'. Atau muncullah beragam kata kasar dan lainnya. Kalau kata teman gue, 'Berasa jadi gaul, ya, ngebacot sama ngomel-ngomel di Twitter?' Gue sih, setuju aja.

Soalnya, meski dengan dalih 'remaja itu labil, suka terbawa emosi' ya emangnya perlu ya sampai bilang orang tua dengan beragam penghuni kebun binatang? Gue gak muna kok, pernah gue ngerasa kesel sama Mama atau Papa, tapi ya nggak mesti diumbar dong ya... Dan ini sindiran nih -meski yang gue sindir rasanya nggak akan baca ini juga-, setelah marah-marah klimaks nggak karuan sama orang tua dengan alasan 'mereka bawel' atau 'sok ngatur' atau karena cuma 'nggak boleh jalan', lo nya sendiri udah berbuat apa untuk mereka? Mereka telah berbuat apa untuk lo? Kesel ya wajar, sih. Tapi ya jangan dong kalau sampai keluar kata-kata t**, a*****, b***, dan kawan-kawannya. :)

Dan sayang kan, kalau Twitter yang seharusnya bisa jadi sarana penyampaian informasi yang baik dan cepat dijadikan alat pelampiasan yang nggak enak gitu?

Hanya opini. Habis, ya itu... gerah sih kadang kalau ngeliat tweets yang keterlaluan. Nggak enak jadinya hehehe beberapa gue unfollow akhirnya. Nggak berniat menggurui dan semacamnya kok, yaa itu cuma mengungkapkan perasaan hehehe maaf kalau tidak berkenan.

Terima kasih!

0 comments:

Posting Komentar

Share your thoughts, questions, anything! :)

Tick Tock

Blog Archive

Follow Who?

Diberdayakan oleh Blogger.