awal kebangkitan lebih tepatnya. gue sekarang mulai rajin. tiap malam menyempatkan belajar, atau setidaknya menyentuh buku pelajaran. dan sekarang mulai bersemangat untuk pergi les. bersemangat bukan kata yang tepat sepertinya, ikhlas. yak, ikhlas. biasanya kan gue suka mengeluh ngantuk gitu ya nggak sih.
niat kebangkitan gue bermula pada obrolan gue dengan Cindy. waktu itu kita sama-sama berniat untuk membuktikan kepada seseorang kalo kita sama sama bisa move on. kita bisa berhasil, itu adalah obat buat kita berdua. kayaknya waktu itu obrolannya sambil bercanda. tapi saat itu bener-bener gue niatin banget. gue shock soalnya ngeliat nilai gue yang jelek, gue gaksuka.
akhirnya gue mulai belajar, belajar tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang berbau hiburan. imbasnya, gue jadi suka tidur malem. kenapa? karena setelah belajar gue nggak bisa langsung tidur. makanya suka kesepian juga. penolongnya ya buku. buku, ipod, nintendo ds. obat tidur.
hasil pertama dari kebangkitan gue adalah nilai fisika gue yang memuaskan: 100. kaget, sangat. ulangan pertama gue jauh dari memuaskan, bahkan terbilang buruk. maka nilai 100 ini adalah pemicu untuk lebih semangat lagi. puaskah sekarang? jauh dari puas. nilai 100 ini hanyalah angka satu fakta. gue pengen semua lembar yang gue terima juga tidak jauh dari angka 100 -bahkan tepat tertulis 100. amin. bersyukurkah sekarang? sangat. ini adalah nilai 100 pertama. berkat nilai 100 ini ambisi gue muncul lagi. perlahan tapi pasti.
setiap peer gue kerjakan, meski besok tidak ada pelajarannya. sebisa mungkin gue menghindari mengerjakan peer di pagi hari pada hari h, karena berarti otak gue tidak terasah malam harinya. ambisius. ya. gue nggak suka kalah, jujur. tapi tentu saja dalam kondisi tertentu (tidak berhubungan dengan akademis) gue bersedia mengalah.
dulu, gue ingat temen sd gue pernah ngomong, katanya kalau aksel di smp, di sma pasti tertekan. pertanyaannya sekarang, tertekankah gue? tidak. justru sebenarnya gue ingin masuk aksel lagi di sma. bukannya tidak sayang dengan masa muda, tapi itu dia. gue ingin mencoba tantangan. namun sekarang, gue memilih menerima tantangan yang berbeda. International Class. dimana bahasa adalah utama. sedangkan bahasa adalah kelemahan gue yang utama. permasalahannya sekarang, bagaimana gue bisa bertahan di kelas ini. bagaimana otak gue bisa menerima tantangan ini. bagaimana mental gue kuat menghadapi kenyataan bahwa gue buruk di bahasa inggris.
ah, tapi sekarang juga sebenernya gue aksel kok. XIB, kita akselnya Cambridge kan? :) doain aja ya niat gue ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. bukan hanya untuk masa-masa ini saja. terima kasih!
yak, sebelum gue off, gue iseng bermain main haha!
note: foto satu sampai tiga, gue ambil pas pulang dari alpus. waktu itu habis hujan, masih menyisakan gerimis. langitnya gelap banget. dan bukan jakarta namanya kalo hujan nggak macet. dan foto terakhir gue ambil pas di Bali! and on that day R was standing for......... Rizka? top.
0 comments:
Posting Komentar
Share your thoughts, questions, anything! :)