diantara para bocah laki-laki itu, ada seseorang yang tak terduga. tidak bisa ditebak, mood berganti-ganti, dan kadang-kadang dia sulit, dan terkadang dia mudah. tapi sekarang, gue merasa dia adalah super-sulit dan master dari segala keburukan. kenapa, karena ternyata dia berkata nyelekit bukan untuk have-fun tapi untuk serius-an. dan hal lain, dia mukanya akhir-akhir ini ga enakin. sumpah. apalagi kalo lagi ngomong. tersinggung tau gasih gue. ga percaya, tanya farah. gue aja kaget, bahkan banyak sekali yang kaget. well, gue bilang sebelumnya: tak terduga.
sejujurnya gue ga terlalu sependapat sama puti. gue gunakan istilah puti: sampah. sampah bagi gue paling mentok cuma ada 4. itu cuma mereka-mereka yang udah minta dilempar ke laut tengah, biarin ya lo ditemenin sama banci dugong. biar dicium lo sama manatee.
lalu ada seseorang juga yang menyedihkan. menyedihkan bagi rizka. kenapa, hanya puti yang tau. intinya: dia adalah orang yang mulanya gue respek. tapi sekarang, minggir lo jauh-jauh. munafiqun.
yang satu lagi, sebenernya dia bukan sampah ya. dia hanya berlagak seperti sampah. bodoh banget deh sampah diikutin. untuk orang ini, well gue ga terlalu "benci" atau "tidak suka". karena kalau saja dia bisa berfikir lebih waras, dia bukanlah sampah.
terakhir, adalah sang master. oke, gue ga tau ya mau ngomong apa lagi untuk ini. tapi, tingkatan dia itu masih lumayan ya. dia ga pernah buat gue tersinggung, ga pernah buat gue marah. ngerti kan?
lebih baik kayak si master ya. dia terang-terangan, nggak sembunyi-sembunyi. nggak bermuka dua. gasuka? ngomong. nyelekit sekalian deh. gausah baik-baik dulu juga gapapa deh. tapi makasih ya gara-gara lo semua gue jadi kebal. lo mau ngomong apa juga bodo amat, gue udah belajar untuk bisa bertahan. sekali lagi makasih.
--------------------------------------------
tapi ya hai kalian semua, mau rizka ngomong sekasar apapun, itu ngga ngubah perasaan rizka yang: tidak-bisa-benci-siapapun. rizka gamau cari musuh. postingan ini bukan untuk cari musuh. tapi rizka lagi meledak. well, selama ini rizka udah terlalu sabar, dan please, izinkan rizka sehari ini untuk meledak.
ps: repeatedly, sorry for something un-polite. hanya sekali aja rizka pake gue-elo. karena rizka bete
ps: repeatedly, sorry for something un-polite. hanya sekali aja rizka pake gue-elo. karena rizka bete
seandainya salah satunya adalah gue, gue minta maaf.
BalasHapusbukan koooooooook jauh lagi
BalasHapus